KESENIAN CILACAP

KESENIAN EBEG
Ebeg, adalah tarian unik khas Banyumas yang menggunakan kuda kepang sebagai alat tariannya. Tari ini menggambarkan kegagahan prajurit berkuda dengan segala atraksinya. Dalam pertunjukkannya ebeg diiringi oleh gamelan yang lazim disebut bendhe. Hal yang paling menarik dari tarian ini adalah ketika para penarinya kerauhan atau kemasukan roh yang dikendalikan oleh para dukun Ebeg. Mereka akan melakukan apa saja yang diminta oleh sang Dukun. Dari makan makanan yang tidak wajar seperti beling, atau serabut kelapa atau daun daunan sampai memanjat pohon kelapa dengan cepat akan mereka lakukan. Pertunjukan magis ini akan semakin seru ketika seorang penonton “ketempelan” roh dan menjadi salah satu penarinya. Jadi hati hati ketika anda menontonnya, jangan terlalu dekat kalau tidak mau ketempelan. Atau justru anda ingin berpetualang dengan cara  ikut ketempelan?? Tapi santai saja, itu hanya salah satu rangkaian dari scenario sang penimbul (dukun).

 KESENIAN LENGGER  


Sampai sekarang Tarian Lengger Banyumasan masih menjadi budaya tari yang melestari di daerah Banyumas dan sekitarnya. Kesenian ini umumnya disajikan oleh dua orang wanita atau lebih. Pada pertengahan pertunjukkan hadir seorang penari pria yang lazim disebut badhut, Lengger disajikan diatas panggung pada malam hari atau siang hari dan diiringi olah perangkat musik calung. Pada akhirnya nanti para penari ini akan mengajak anda untuk menari bersama mereka dan tradisinya adalah ketika penonton ikut menari, mereka akan memberikan uang saweran atau sumbangan.  

WAYANG KULIT 


Wayang Kulit , yaitu jenis seni pertunjukkan wayang kulit yang bernafaskan Banyumasan. Di daerah ini dikenal ada dua gragag atau gaya, yaitu gragag kidul gunung dan gragag lor gunung. Spesifikasi dari wayang kulit gragag Banyumasan adalah nafas kerakyatannya yang begitu kental dalam pertunjukkannya. Hal yang menarik adalah ketika karakter pelawak muncul, dengan logat banyumasannya mereka ngebanyol membuat para penonton ketawa ngakak.